Desain Interior Rumah Jawa sederhana adalah tampilan rumah tradisional dengan kayu mendominasi ruang. Arsitektur bergaya Jawa memiliki ciri budaya dan hierarki tersendiri yang ditunjukkan dengan tampilan atap rumit milik seorang bangsawan.
Rumah gaya jawa terbagi atas beberapa bagian seperti pendopo, pringgitan, dalem, dan sentong. Tampilan rumah juga dipengaruhi arsitektur Belanda abad ke-20. Berjalannya waktu, rumah bergaya Jawa pun disesuaikan lebih modern dan minimalis di dalamnya.
Sejarah Rumah Jawa
Rumah Jawa mempunyai kekerabatan erat dengan rumah Austronesia atau bisa dikatakan rumah Jawa merupakan basis dari rumah Austronesia.
Ketika orang Eropa tiba pada abad ke-16 dan ke-17, mereka memperkenalkan material batu dan bata dalam proyek pembangunan rumah.
Tampilan rumah yang unik dengan struktur yang mampu meminimalisir panas dan hujan, rumah adat Jawa dapat mempengaruhi tampilan Hindia Belanda pada masa itu (sekitar abad ke-19).
Interior Rumah Jawa Sederhana
Desain interior minimalis dan klasik memang selalu menarik untuk mencairkan suasana rumah. Namun, jangan lupa bahwa sentuhan kearifan lokal juga bisa membuat interior rumah Anda terkesan lebih istimewa.
Salah satu nuansa Indonesia yang kerap dijadikan andalan desain interior rumah adalah gaya Jawa modern. Anggapan kesan kuno pada desain interior Jawa modern sebenarnya sangat keliru.
Gaya interior ini ternyata bisa membuat suasana rumah Anda semakin eksklusif dan nyaman. Yuk, cari tahu dulu interior Jawa yang bisa diaplikasikan dengan benar di rumah.
1. Kursi Menjalin dan Dinding Batu Bata
Jika rumah modern menggunakan model sofa untuk ruang tamu kecil pada rumah minimalis modern, maka berbeda halnya dengan rumah klasik jawa. Biasanya rumah klasik Jawa berukuran cukup besar dan nyaman.
Namun Anda juga bisa menerapkannya pada rumah berukuran kecil atau minimalis. Pada ruang tamu Anda bisa menggunakan kursi penjalin yang biasanya terdiri dari satu kursi panjang dan tiga kursi kecil.
Sepasang kursi ini berupa meja kayu panjang dengan bagian atasnya terbuat dari kaya. Kemudian tembok utama yang menghubungkan dengan pintu masuk bisa dibuat menjadi tembok bata merah tanpa ditutup tembok semen.
Namun, dinding lainnya bisa ditutup dengan semen dan dicat putih. Jangan lupa hiasan gantungnya.
2. Atap Kayu
Interior rumah Jawa sederhana biasanya tidak menggunakan eternit sebagai penutup atap utama. Jika Anda melihat bagian atas rumah Jawa saat masuk ke dalam rumah, Anda akan menemukan atap kayu yang sangat rapi.
Terdapat kayu penyangga utama pada rangka utama dan kemudian terdapat deretan kayu untuk menopang beban sisa atap. Ternyata jumlah kayu yang digunakan juga akan dihitung berdasarkan perhitungan adat Jawa khusus.
Interior rumah beratap kayu ini sangat menarik karena memberikan kesan teduh saat Anda masuk ke dalam rumah. Ini adalah contoh desain atap rumah tanpa plafon.
3. Hiasan Dinding dan Bufet Kuno
Tak perlu takut bermain-main dengan elemen rumah Jawa. Tidak perlu sepenuhnya menggunakan unsur Jawa kuno. Jika Anda sudah terlanjur membuat rumah dengan konsep modern atau minimalis, Anda tetap bisa memberikan sentuhan Jawa kuno.
Contohnya adalah penggunaan hiasan dinding berupa piring kaca dengan desain khas Jawa. Ditambah bufet ukir sederhana yang dilengkapi dengan pintu kaca untuk meletakkan berbagai dekorasi.
Konsep interior ini cocok desain untuk rumah Jawa minimalis dengan warna cat putih atau ivory.Itulah beberapa gambaran interior rumah Jawa sederhana yang bisa Anda aplikasikan sendiri. Anda juga bisa memilih sendiri model interior yang akan Anda terapkan untuk rumah.