Cari Tahu 5 Ciri Sofa Kulit Asli Dibandingkan yang Sintetis

Audrey

Sofa kulit asli dikenal sebagai futniture mewah dan awet dari segi bahan maupun desain. Karena harganya yang mahal, banyak orang yang memilih alternatif sofa kulit sintetis sebagai gantinya. Namun, hal ini menimbulkan masalah baru. 

Karena tekstur dari kulit asli dan sintetis ini tidak jauh berbeda. Sebagian orang merasa kesulitan untuk membedakan sofa yang dibuat dengan kulit asli dan sofa yang dibuat dengan kulit sintetis. 

5 Ciri Sofa Kulit Asli Dibandingkan yang Sintetis 

Jika memang berniat untuk membeli sofa dari bahan kulit asli. Maka, para calon pembeli harus lebih ekstra hati-hati. Jangan sampai para pembeli mengeluarkan dana untuk membeli sofa kulit asli. 

Namun, yang didapatkan malah tempat duduk sofa dengan kulit sintetis. Berikut ada beberapa ciri yang bisa menjadi patokan. Jadi, para pembeli bisa memastikan apakah sofa yang dibeli memang dari kulit asli atau kulit yang sintetis: 

Sofa kulit baik yang asli maupun sintetis akan sama-sama memiliki tekstur berupa lubang pori-pori. Namun, ada perbedaan bentuk dan tekstur di antara keduanya. Pada sofa yang menggunakan kulit sintetis. 

Lubang pori-pori ini seperti memiliki pola yang rapi dan berulang ke seluruh permukaan sofa. Karena memang kulit diproduksi secara sintetis. Sedangkan, untuk kulit asli lubang pori-porinya sangat acak dan bahkan cenderung kurang rapi karena memang terbentuk alami. 

Karena dibuat secara mekanis, sofa kulit sintetis memiliki potongan yang rapi sampai ke bagian ujungnya. Jika ujung dari potong ini dipegang, rasanya lebih keras dibandingkan permukaan sofa lain bahkan terasa seperti plastik. 

Berbeda dengan sofa yang menggunakan kulit asli. Bentuk ujung sofa biasanya memang kurang rapi karena ada keterbatasan bahan. Selain itu, ujungnya lebih lemas dengan tekstur yang terasa lebih natural. 

Sofa kulit asli akan memiliki keterangan 100% kulit asli pada labelnya. Walaupun memang label ini bisa saja direkayasa oleh pihak penjual yang tidak bertanggung jawab. Namun, setidaknya bisa menjadi hal pertama yang diperiksa oleh para pembeli. 

Sedangkan, keterangan pada sofa yang menggunakan kulit sintetis lebih beragam. Hal ini bergantung dengan jenis kulit sintetis yang digunakan. Bisa faux leather atau PU leather yang merupakan nama lain dari bahan kulit sintetis itu sendiri. 

Kulit asli yang memiliki tekstur lebih lembut membuat tekstur sofa lebih halus dan fleksibel. Setelah diduduki maupun ditekan, kulit asli akan kembali ke bentuk semula. Tidak ada meninggalkan bekas atau cekungan. 

Sedangkan, pada bahan kulit sintetis yang lebih kaku. Tekstur sofa akan cenderung lebih keras. Pada beberapa kulit sintetis permukaan sofa memang bisa kembali setelah ditekan. Namun, setelah penggunaan beberapa lama. 

Sofa yang terbuat dari kulit sintetis akan meninggalkan bekas cekungan pada bagian yang sering diduduki. Hal ini juga tergantung pada bahan bagian dalam sofa. 

Hal terakhir sebagai ciri dari sofa kulit yang asli berbeda dari yang sintetis adalah dari segi baunya. Terutama, pada saat pertama kali dibeli. Kulit asli memiliki aroma yang khas. Bau kuat yang bercampur dengan bau tanah yang basah. 

Sedangkan, bau kulit sintetis lebih cenderung ke bau bahan kimia atau paling sering bau plastik. Bau ini berasal dari serat sintetis pada kulit. 

Bagi yang ingin membeli sofa kulit asli lebih baik untuk memperhatikan berbagai ciri yang sudah dibahas di atas. Untuk inspirasi futniture lain dan dekorasi rumah bisa mengakses website DekaDeko.

Penulis

Audrey